HIMPUNAN ISLAM MENTAWAI SUMATERA BARAT

HIMPUNAN ISLAM MENTAWAI SUMATERA BARAT
Loggo HIM

Sabtu, 17 Desember 2011

BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai

Narasi

  • Narasi informatif
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. K== Jenis-jenis narasi ==
  • Narasi ekspositorik
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
  • Narasi artistik
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. etentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
  • Narasi artistik
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

[sunting] Ciri-ciri Karangan Narasi

Menurut Keraf (2000:136)
  • Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
  • Dirangkai dalam urutan waktu.
  • Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
  • Ada konfiks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronlogis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
  • Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
  • Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
  • Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
  • Memiliki nilai estetika.
  • Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemikakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.

[sunting] Tujuan

Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu:
  • Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
  • Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca

[sunting] Langkah-langkah menulis karangan narasi

  • Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
  • Tetapkan sasaran pembaca
  • Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
  • Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
  • Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita
  • Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang

Jumat, 17 Juni 2011

Surat Keputusan PB HIM SUMBAR

SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 02/SK/PB/HIM-SUMBAR/VI-2011

TENTANG
PENGESAHAN PANITIA PELAKSANA PESANTEREN RAMADHAN
ORGANISASI HIMPUNAN ISLAM MENTAWAI SUMATERA BARAT
(HIM-SUMBAR) TAHUN 2011

Menimbang :
1. Bahwa demi suksesnya pesantern ramadhan dipnadang perlu membentuk pantian pelaksana kegiatan ditingkan Pengurus Besar Organisasi Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat (pb HIM-SUMBAR).
2. Bahwa nama-nama yang terlampir merupakan hasil kesepakatan bersama serta mampu dalam mengenban tugas dan amanah sesuai dengan jabatannya masing-masing
3. Bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Surat Keputusan (SK) Pengurus Besar Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat

Mengingat :
1. Anggaran Dasar (AD) pasal 13 ayat 1
2. Anggaran Rumah Tangga (ART) pasal 23 ayat 12

Memperhatikan :
1. Surat Keputusan Badan Pendiri (BP) Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat No : 01/SK/BP/HIM-SUMBAR/III-2011 tertanggal 27 Maret 2011
2. Hasil rapat pembentukan Panitia tertanggal 04 Juni 2011
3. Berita acara pembentukan Panitia Pelaksana kegiatan tertanggal 11 Juni 2011

Menetapkan :
Kesatu : Mengesahkan tugas setiap Panitia pelaksana Kegiatan yang sudah dibentuk.
Kedua : Menyerahkan tugas dan kewenangan setiap panitia pelaksana sepenuhnya.
Ketiga : Surat Keputusan (SK) ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan
berakhirnya pelaksanaan kegiatan.
Keempat : Apabila terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan (SK) ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.


Ditetapkan : Padang
Tanggal : 12 Juni 2011


Pengurus Besar
Organisasi Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat
(PB HIM-SUMBAR)



Nasrullah Siritoitet Rusdi Jamal Sabailatty
Ketua Umum Sekretaris Jenderal

































LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN PENGURUS BESAR HIM-SUMBAR
Nomor : 02/SK/PB/HIM-SUMBAR/VI-2011

I. Organizing Comite (OC)
Ketua : Didianto Sagari
Sekretaris : Erik Ekstrada
Bendahara : Novriza Hanifa Liana

II. Seksi-seksi
Seksi Dana :
• Perdianto
• Dahlan
• Ridwan Gofur
• Hendri Tabolak
• Teti Nofrida
• Jerry Saputra

Seksi Perlengkapan :
• Muhammad Taufik
• Efri Wardani Afrizal
• Hendri Sirisurak
• Ira Suryani

Seksi Konsumsi :
• Fitri Nurhinaya
• Zulkhoidah
• Zulfiardi

Seksi Acara :
• Armadoni
• Vira Febrianti
• Tiyurma Saulina

Seksi Dokumentasi :
• Fitriani

Seksi Humas :
• Ilham Subana

Ditetapkan : Padang
Tanggal : 12 Juni 2011


Pengurus Besar
Organisasi Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat
(PB HIM-SUMBAR)



Nasrullah Siritoitet Rusdi Jamal Sabailatty
Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Permohonan Bantuan Dana Pesantren Ramadhan 1432 H

PROGRAM SYI’AR DA’WAH
TAHUN 1432 H/2011 M

...PROPOSAL KEGIATAN
PESANTREN RAMADHAN
HIMPUNAN ISLAM MENTAWAI SUMATERA BARAT
1432 H /2011 M

Tema :
“Melalui Pesantren Ramadhan kita Wujudkan Masyarakat Muslim Mentawai yang beriman dan bertaqwa Kepada Allah SWT”.

Sekretariat Panitia :
Jl. Bunda Raya Komp. PGKP No_21 RT. 03 RW. VI Kel. Ulak Karang Utara Padang
Blog. www.himsumbar.blogspot.com
e‐mail : himsumbar@yahoo.com
contact person Organizing Comite (OC)
Didianto (UMSB-AMCF) : 081267598871
Erik (UPI- YPTK) : 085263867141
Nana (UPI-YPTK) : 085263893472

PROPOSAL

Latar Belakang

Kepercayaan
Mentawai pada dasarnya mempunyai kepercayaan yang ghaib dan unik. Karena setiap pekerjaan minta izin terlebih dahulu pada yang ghaib. Seperti berburu monyet, diadakan acara sesajian terhadap pemelihara monyet, bahasa mentawainya panaki (ubeleket), begitu juga dengan pekerjaan lainnya yang mempunyai aturan-aturan yang khusus, yang perlu diterapkan dalam keluarga (bahasa Mentawainya kei-kei/larangan).

Mentawai pada umumnya khususnya daerah Siberut, pada dasarnya Dermawan memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan. Suka membagi makanan secara adil, makan secara berjama’ah satu piring (lulak). Menurut kepercayaan orang mentawai, apabila makan sendiri disebut makob iba, maka ulau manua (Tuhan) akan menghukumnya melalui penyakit, dalam bahasa Mentawainya beg-beg (sikaoinan), oleh karena itu, adat menganjurkan makan berjama’ah, begitu juga dalam pembagian makanan diterapkan harus berlaku secara adil. Bila kita hubungkan dengan ajaran Islam, tidak jauh berbeda. Seperti memberikan bantuan kepada orang lain sangat dianjurkan dalam ajaran Agama Islam, makan berjamaah sebagai sunnah Rasulullah SAW. Namun cara yang berbeda dan alat yang digunakan seperti babi yang dilarang dalam Al-qur’an.

Pakaian
Pakaian orang Mentawai pada zaman dahulu bahkan sampai saat ini sebahagian masih menggunakan kulit kayu yang disebut baiko, baik laki-laki maupun perempuan. Kalau perempuan ada pakaian tambahan yaitu daun pisang (soggunei). Memang kalau dipandang dari sisi akhlaq, cara berpakaian orang Mentawai tidaklah baik dan sopan, akan tetapi cara berkomunikasi mereka dengan orang lain sangatlah sopan dan santun, seperti dalam adat dilarang keras berbahasa kotor, apalagi menantu laki-laki yang berbahasa kotor, maka ia akan didenda.

Adat Mentawai juga mempunyai tatakrama yang perlu diterapkan dalam kehidupan keluarga. Hukum adat juga tidak jauh berbeda dengan ajaran Islam, seperti berzina, main judi, minuman keras, mencuri sangatlah dilarang. Hanya saja orang Mentawai tidak pernah mengharamkan babi, namun dijadikan alat dalam acara pernikahan, pesta biasa dll.

Pernikahan
Pernikahan orang Mentawai, pertama mencarikan pasangan yang cocok buat mereka, orang tua laki-laki mencarikan pasangan untuk anaknya. Apabila orang tua perempuan setuju, maka orang tua laki-laki memberikan mahar kepada orang tua perempuan sesuai dengan permintaan orang tua perempuan, setelah memberikan mahar, maka orang tua laki-laki menjemput mempelai perempuan. Disanalah diadakan akad nikah dan penyerahan anak perempuan kepada suaminya, ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Pesta pernikahan juga diadakan tidak bertentangan dengan ajaran Islam, Cuma yang bertentangan adalah alatnya seperti babi dan cara berpakainnya.

Islam Masuk Ke Mentawai
Penyebaran Agama Islam ke Mentawai dibawa oleh pedagang dari tanah tepi (Padang) pada tahun 1960. Namun belum masuk ke pelosok-pelosok, masih daerah tepi pantai atau tepi laut. Kemudian pada tahun 1967, barulah menyebar ke pelosok desa, seperti Tinambu, Taileleu, Saibi, Salappak, Katurai, Madobak, Matotonan (Daerah Siberut), namun masih tahap perkenalan Agama Islam. Pada waktu itu sulit menerima Agama Islam karena pada umumnya orang Mentawai sulit meninggalkan kebiasaan mereka, seperti berpakaian dan makan babi, monyet, dan lain-lain. Karena peternakan utama orang Mentawai adalah memelihara babi. Adapun Monyet merupakan makanan yang lezat bagi orang Mentawai. Dan biasanya setiap selesai pesta, wajib mencari atau berburu monyet, ini adalah kebiasaan orang Mentawai.

Sejarah Organisasi Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat

Pada tahun 1997 organisasi ini telah berdiri diketuai Bapak Cornelius Sabailatty, SH Sekretaris Bapak Kristinus Basir, S.Pd hingga 2000 M diketuai Bapak Amirudin SKB Sekretaris Bapak Sopong Sadodolu, 2002-2003 Ketua Bapak Joni Kusma (Hadied), S. Sos I Sekretarisnya Bapak Ali Umran, SH. Dimana organisasi ini berdiri atas dorongan Buya H. Ma’soed Abidin dan Bakrie Tasirebeb (alm) seorang pejuang Islam di Mentawai sebelum terbentuknya kabupaten sendiri bahkan sampai sekarang, yang didukung oleh Bapak Zainal Bakar Selaku Gubernur Sumbar sekaligus menjadi pelindung dan Pembina organisasi ini. Melihat keadaan aqidah Islam di Mentawai yang belum mapan, dan baru tahap pengenalan Ajaran Islam Maka Pengurus HIM SUMBAR setiap tahun 1997 s.d 2003 mulailah menjejaki pelosok-pelosok dalam kegiatan tour da’wah yang bertujuan membina diri dan masyarakat dalam menegakkan aqidah Islam. Pada tahun 2003 s.d 2010 organisasi ini sempat tidak berjalan dikarenakan minimnya mahasiswa Mentawai yang beragama Islam. Tanggal 26 Maret 2011 kembali membentuk pengurus Besar yang bertempat di Ruang Mushalla PAKAM Gurun Lawas Padang.

Maksud dan Tujuan Kegiatan

Maksud :
1. Sebagai salah satu tolak ukur terhadap pendidikan agama.
2. Sebagai ajang pengkaderan dalam hal membina generasi muda Muslim
Mentawai yang mampu mengembangkan agama di daerahnya masing-masing
3. Mengunjungi daerah terpencil dan terisolir menyampaikan da’wah dan membina anak-anak Muslim Mentawai dalam pemberian pemahaman agama melalui Pesantren Ramadhan.

Tujuan :
1. Supaya Mahasiswa dan masyarakat Mentawai yang dikunjungi menyadari pentingnya mempunyai organisasi dalam mengupayakan menjadi orang berguna untuk diri, daerah dan bangsanya.
2. Supaya anggota HIM SUMBAR khususnya dan masyarakat pada umumnya mengerti dan memahami arti pentingnya sebuah perjuangan DA’WAH di Kabupaten Kepulauan Mentawai
Sasaran Peserta

1. Pengurus dan anggota HIM SUMBAR
2. Mahasiswa Islam Mentawai dari berbagai Perguruan Tinggi diluar anggota HIM SUMBAR
Nama Kegiatan

Kegiatan yang akan diselenggarakan bernama “TOUR DA’WAH DAN PESANTREN RAMADHAN DI DUSUN BOSE KABUPATEN KEP. MENTAWAI SUMATERA BARAT ”.
Tema Kegiatan

“Melalui Pesantren Ramadhan kita Wujudkan Masyarakat Muslim Mentawai yang beriman dan bertaqwa Kepada Allah SWT”.

Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada :
Tanggal : 08 s.d 28 Agustus 2011 M / 09 s.d 29 Ramadhan 1432 H
Tempat : Mesjid Darul Jadid Dusun Bose Desa Muara Sikabaluan
Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Bentuk Kegiatan

Bentuk Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
a. Membina Pesantren Ramadhan Tingkat SD sebanyak 50 orang
b. Ceramah Tarawih
c. Kuliah Subuh (Kultum)
d. Goro dengan masyarakat setempat
e. Tadarusan
Kontak Person

Sekretariat Panitia :

Jl. Bunda Raya Komp. PGKP No_21 RT. 03 RW. VI Kel. Ulak Karang Utara Padang
Blog. www.himsumbar.blogspot.com
e‐mail : himsumbar@yahoo.com

Contact Person Organizing Comite (OC)
Didianto (UMSB) : 081267598871
Erik (UPI) : 085263867141
Nana (UPI) : 085263893472
Susunan Panitia

Terlampir
Anggaran Biaya

Terlampir
Draf Kegiatan

Terlampir
Foto Safari tahun 2010

Terlampir
Daftar Anggota Peserta Safari Ramadhan

Terlampir
Penutup

Demikianlah Proposal ini kami sampaikan, bantuan baik moril maupun material sangat kami harapkan demi suksesnya kegiatan yang telah kami presentasikan tersebut. Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses persiapan maupun dalam proses penyelenggaraan nanti.
Padang, 15 Juni 2011 M
13 Rajab 1432 H
Hormat Kami,
Panitia Pelaksana Kegiatan Pesantren Ramadhan 1432
Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat

Ketua Pelaksana, Sekretaris,

Didianto Sagari Erik Ekstrada
Diketahui Oleh,
PB HIM SUMBAR

Nasrullah Siritoitet
Ketua Umum

Disetujui Oleh,
Badan Pendiri dan Pengawas HIM SUMBAR

Cornelius Sabailatty, SH K. Basir S.Pd.

Lampiran 1

SUSUNAN PANITIA
I. Pelindung

• Badan Pembina Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat
• Badan Pendiri dan Pengawas Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat

II. Pengarah

• Badan Penasehat Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat

III. Penanggung Jawab

• Pengurus Besar Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat

IV. Organizing Comite (OC)

1) Ketua : Didianto Sagari
2) Sekretaris : Erik Ekstrada
3) Bendahara : Novriza Hanifa Liana

V. Seksi-seksi

1) Sie Dana :
• Perdianto
• Dahlan
• Ridwan Gofur
• Hendri Tabolak
• Teti Nofrida
• Jerry Saputra

2) Sie Perlengkapan :
• Muhammad Taufik
• Efri Wardani Afrizal
• Hendri Sirisurak
• Ira Suryani

3) Sie Konsumsi :
• Fitri Nurhinaya
• Zulkhoidah
• Zulfiardi

4) Sie Acara :
• Armadoni
• Vira Febrianti
• Tiyurma Saulina

5) Sie Dokumentasi :
• Fitriani

6) Sie Humas :
• Ilham Subana

Lampiran 2

ANGGARAN BIAYA

No Keterangan Satuan@ Rupiah Total (RP)
1 Spanduk 2 buah 150.000 300.000
2 Bendera 5 buah 100.000 500.000
3 Santunan Anak Yatim 30 Orang 100.000 3.000.000
4 Buka bersama (Panitia dan jama’ah) 150 Orang 15.000 2.250.000
5 Sertifikat Peserta dan panitia 50 Orang Peserta
21 Orang Panitia 5.000
5.000 250.000
105.000
6 Surat menyurat
a. Proposal
b. LPJ

300.000
150.000 450.000
7 Bantuan untuk
-Masjid dan
-Hadiah peserta pesantren terbaik
5.000.000

1.000.000 6.000.000
8 Biaya tak terduga 1.000.000 1.000.000
Transportasi PP (pribadi) 30 orang - -
JUMLAH 11.805.000

Terbilang : Sebelas Juta Delapan Ratus Lima Ribu Rupiah

Ketua Pelaksana, Bendahara,

Didianto Sagari Novriza Hanifa Liana

Lampiran 3

DRAF KEGIATAN PESANTREN RAMADHAN 1432 H
DI MESJID DARUL JADID DUSUN BOSE DESA MUARA SIKABALUAN KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

No Hari/
Tanggal Penanggung Jawab Jenis Kegiatan Imam Tarawih
1 Selasa
09/06/2011 Pengurus mesjid Pembukaan dan tarawih Pengurus mesjid
2 Rabu
10/06/2011 Panitia dan PB HIM-SB Kultum subuh, pembukaan pesantren ramadhan, ceramah tarawih,tadarrus Sekjen HIM-SB
3 Kamis
11/06/2011 Panitia dan PB HIM-SB Kultum subuh, pesantren ramadhan, ceramah tarawih, tadarrus Masyarakat
4 Jumat
12/06/2011 Panitia dan PB HIM-SB Kultum subuh, majelis taklim, pesantren ramadhan, ceramah tarawih, tadarrus Koor.syirda/
Ketua panitia
5 Sabtu
13/06/2011 Panitia dan PB HIM-SB Kultum subuh, pesantren ramadhan, ceramah tarawih, tadarrus quran Masyarakat
6 Minggu
14/06/2011 Panitia dan PB HIM-SB Kultum subuh, pesantren ramadhan, ceramah tarawih, tadarrus quran Anggota HIM-SB
7 Senin
15/06/2011 Panitia dan PB HIM-SB Kultum subuh, pesantren ramadhan, majelis taklim, ceramah tarawih, tadarrus quran Sekjen HIM-SB
8 Selasa
16/06/2011 Panitia dan PB HIM-SB Kultum subuh, pesantren ramadhan, ceramah tarawih, tadarrus quran Koor.syirda/
Ketua panitia
9 Rabu
17/062011 Panitia dan PB HIM-SB Kultum subuh, pesantren ramadhan, ceramah tarawih, tadarrus quran Masyarakat
10 Kamis
18/06/2011 Panitia dan PB HIM-SB Kultum subuh, pesantren ramadhan, majelis taklim, ceramah tarwih, tadarrus Anggota HIM-SB
11 Jumat
19/06/2011 Panitia dan PBHIM-SB Kultum subuh, pesantren ramadhan, ceramah tarawih.tadarrus quran Pengurus mesjid
12 Sabtu
20/06/2011 Panitia dan PB HIM-SB Kultum subuh, pesantren ramadhan, majelis taklim, ceramah tarawih, tadarrus quran Sekjen HIM-SB
13 Minggu
21/06/2011 Panitia dan PB HIM-SB Kultum subuh, buka bersama, perlombaan bagi peserta ramadhan, Masyarakat
14 Senin
22/06/2011 Panitia, dan PB HIM-SB PENUTUPAN PESANTREN RAMADHAN Koor.syirda/
Ketua panitia

Hormat Kami,
Panitia Pelaksana Kegiatan Pesantren Ramadhan 1432
Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat

Ketua Pelaksana, Sekretaris,

Didianto Sagari Erik Ekstrada

Lampiran 4

FOTO KEGIATAN PESANTREN RAMADHAN TAHUN 2010 DI DESA MATOTONAN KECAMATAN SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Da’I Desa Matotonan (Ust. Jon Efendi) memberikan sambutannya kepada jama’ah atas kedatangan tim pesantren Ramadhan di Mesjid Abu Ubaidah Al-zarrah Desa Matotonan



Kepala Desa Matotonan (Rinaldi) sedang memberikan sambutannya
kepada jama’ah Masjid pada safari th 2010

Ketum HIM SUMBAR (Nasrullah Siritoitet) sedang memberikan sambutan kepada jama’ah Masjid hari pertama kunjungan tim safari dan panitia pesantren Ramadhan Th 2010

Koordinator Syi’ar Da’wah (Didianto Sagari) dengan Koordinator Deputi ( Tiyurma Saolina) sedang mengumandangkan kalam ilahi pada pembukaan pesantren Ramadhan di Desa Matotonan Kec. Siberut Selatan Kabupaten Kep. Mentawai Th 2010



Pengurus Mesjid Abu Ubaidah Al-Zarrah (Nasarudin) dan Pengurus Mashalla Nurul Iman (Elva Zahar) sedang menerima kenang-kenangan dari panitia pesantren tahun 2010

Majelis Ta’lim Desa Matotonan sedang mengikuti pengajian dari panitia pesantren th 2010 di Mesjid Abu Ubaidah Al-Zarrah Desa Matotonan



Didianto Sagari (Korbid Syirda) sedang menyerahkan hadiah
kepada santri yang berprestasi tahun 2010

Ketum HIM SUMBAR (Nasrullah Siritoitet) sedang mendampingi santri yang berprestasi sambil memberikan arahan kepada orang tua mereka

Afri Ratna (Bendum HIM SUMBAR) serta rekan sedang mengenakan jilbab bantuan dari yayasan Dar- El Iman untuk diserahkan kepada Majelis ta’lim Ibu-Ibu WISMA
Desa Matotonan Th. 2010

Para santri sedang asyik mendengarkan arahan dari panitia pelaksana pesantren
th 2010 di sela tadarusan mereka.

Bendahara Umum HIM SUMBAR (Afri Ratna) serta Vira (Korwil Sikakap) sedang mempersiapkan paket buka bersama jama’ah dan anak-anak yatim pada th 2010 bantuan dari RUMAH ZAKAT

Anak santri/ yatim sedang menunggu waktunya berbuka puasa tampak di depan mereka telah tersedia makan yang disediakan panpel bantuan Dari RUMAH ZAKAT Cab. Padang TH 2010 di Desa Matotonan Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai

Foto bersama Panitia Pelaksana Pesantren Ramadhan 1432 H 2010 M di Mesjid Abu Ubaidah Al-Zarrah Desa Matotonan Kepulauan Mentawai menjelang keberangkatan kembali ke Kota Padang Untuk menjalankan tugasnya sebagai Mahasiswa (Kuliah)

Rabu, 13 April 2011

KEADAAN DUNIA SEBELUM KELAHIRAN NABI MUHAMMAD S.A.W:

NABI MUHAMMAD S.A.W DIUTUSKAN UNTUK MENYELAMATKAN UMAT MANUSIA


Dunia pada abad ke enam Masehi adalah umpama seorang yang sedang sakit tenat, tersangat memerlukan kepada penyelamat dan perawat yang mahir untuk mengubati penyakitnya dan menyelamatkannya daripada berbagai-bagai huru-hara dan kemusnahan. Semua bangsa-bangsa di seluruh pelusuk dunia dicengkam oleh kegelapan akidah dan kehancuran moral. Bangsa Aria di Sepanyol dan di selatan Perancis terlibat di dalam perebutan kuasa dengan kerajaan Clovis yang bermazhab Katholik. Bangsa Aria yang mendapat bantuan daripada kerajaan Roman Timur berjaya menewaskan kerajaan Clovis. Setelah berjaya menewaskan kerajaan Clovis, bangsa Aria berperang pula menentang kerajaan Roman Timur yang telah membantu mereka, kerana berebut kuasa ke atas tanah jajahan. Di negeri Inggeris pula bangsa Anglo dan bangsa Saxon terlibat di dalam kes perebutan tanah juga. Di Itali, kekuasaan kerajaan Roman sudah sangat lemah, lalu ia berpindah kepada kekuasaan gereja (agama Masehi). Kerajaan Yunani pula sudah dijajah oleh kerajaan Roman Timur.
 Bangsa-bangsa yang kuat di Eropah sering menceroboh kedaulatan bangsa-bangsa yang lemah di Eropah Selatan. Bangsa Got dan bangsa Han berlumba-lumba memperluaskan tanah jajahan. Di tengah-tengah Asia Kecil muncul bangsa Turki yang berjaya menyekat perkembangan kekuasaan Yunani. Mana-mana bahagian dunia yang dikuasai oleh kerajaan Roman Timur mengalami kerosakan teruk akibat kekejaman perang dan kezaliman pemerintah. Bukan kerajaan Roman Timur sahaja yang melakukan kerosakan di atas muka bumi malah, sesiapa sahaja yang berjaya memperolehi kemenangan telah melakukan keganasan dan kerosakan, bahkan ada yang lebih ganas dan kejam daripada Roman Timur.
 Bukan di Eropah sahaja bergolak. Pergolakan berlaku juga di Asia. Di Tibet, India dan Cina muncul fahaman-fahaman yang ganjil-ganjil dan kepercayaan mistik yang sukar difahami, baik dalam bidang keagamaan dan falsafah dan juga dalam bidang siasah. Perbezaan fahaman keagamaan, falsafah dan siasah sering menjadi isu yang menyebabkan persengketaan sesama sendiri. Keadaan diburukkan oleh lagi oleh peperangan yang berlaku dengan orang luar.
 Kerajaan Masehi Roman Timur yang berpusat di Konstantinopal terlibat di dalam kancah peperangan dengan kerajaan Parsi. Kemenangan sering bertukar tangan di antara mereka. Selain kerajaan Parsi, kerajaan lain yang lebih kecil dapat dikalahkan oleh kerajaan Roman. Sayap penindasan kerajaan Roman sampai juga ke Mesir.
 Dunia pada ketika itu penuh dengan kebuasan, kezaliman dan pertumpahan darah. Umat manusia lebih berminat melakukan kerosakan daripada berbuat kebaikan dan perdamaian. Pemimpin bukan lagi menjadi pelindung dan penyelamat rakyat malah, merekalah yang lebih dahulu menindas rakyat yang mereka pimpin. Nyawa manusia menjadi tidak berharga asalkan nafsu buas pemimpin yang berkuasa mendapat kepuasan. Sikap belas kasihan kepada rakyat yang lemah sangat jarang ditemui di kalangan golongan yang berkuasa.
 Pada ketika itu masih ada golongan yang berpegang kepada nilai-nilai murni yang diajarkan oleh agama tetapi mereka tidak ada kekuatan untuk melakukan perubahan atau menyekat kerosakan yang melanda dunia dan umat manusia. Suara keagamaan tidak cukup lantang untuk sampai ke telinga orang-orang yang berkuasa. Di kebanyakan tempat pihak yang berkuasa mengadakan tekanan dan kongkongan terhadap ahli-ahli agama sehingga cahaya agama yang sebenar tertutup dan diperlihatkan cahaya agama yang telah diwarnai oleh pihak pemerintah. Seluruh pelusuk bumi sudah dicalarkan oleh kuku kuasa-kuasa besar, hanya satu tempat sahaja pada ketika itu yang masih selamat daripada kuku kerosakan penjajah. Tempat tersebut adalah Tanah Arab. Semenanjung Arab bukan diselamatkan oleh kekuatan dan kepintaran penduduknya tetapi ia diselamatkan oleh kekuatan alam semula jadi bumi bertuah itu. Lautan padang pasir dan gunung-ganang menjadi benteng pertahanan yang kuat menghalang percubaan kuasa besar untuk masuk ke dalamnya.
 Umat manusia sangat berhajat kepada penyelamat yang mampu mengadakan perubahan, membela nasib golongan yang lemah dan memperbaiki segala macam kerosakan yang telah melanda dunia. Seluruh dunia sudah berada di dalam keadaan huru-hara, hanya bumi Arab yang masih bertahan. Bumi yang dipelihara itu menjadi tempat yang paling sesuai untuk dijadikan markas bagi penyelamat yang akan datang memulakan tugas demi umat manusia seluruhnya.
SEMENANJUNG ARAB SEBELUM KELAHIRAN NABI MUHAMMAD S.A.W:
 Walaupun sebahagian besar daripada Semenanjung Tanah Arab tidak berjaya dijajah oleh kuasa-kuasa besar namun, sebahagian daripadanya tidak terlepas daripada kuku penjajah. Bahrain dan Irak dijajah oleh kerajaan Parsi. Syria pula dijajah oleh kerajaan Masehi Roman Timur. Arab Hijaz dan Arab Tengah agak bernasib baik, walaupun mereka ada persefahaman untuk tunduk kepada kerajaan Parsi tetapi ia tidak dikuatkuasakan.
 Di antara semua penduduk Arab, kaum Badwi yang tinggal di pergunungan dan padang pasir menjadi satu-satunya puak Arab yang benar-benar bebas daripada mana-mana kekuasaan penjajah. Mereka jugalah kemudian hari kelak menjadi tenaga pejuang yang paling kuat di dalam menyebarkan agama Islam ke seluruh pelusuk bumi Arab dan juga lain-lain tempat di atas muka bumi.
 Sebelum Islam muncul di Tanah Arab, agama-agama Masehi dan Yahudi dan juga agama menyembah berhala sudah pun bertapak di sana. Di antara mereka penganut agama Yahudilah yang paling fanatik dan agresif. Mereka bukan sekadar mahu menjajah untuk mendapatkan kuasa dan harta malah mereka sangat benci dan memusuhi sesiapa sahaja yang tidak seagama dengan mereka. Mereka menganggapkan kekuasaan ke atas bangsa-bangsa lain sebagai satu jihad yang mulia. Di dalam melakukan jihad tersebut mereka membolehkan diri mereka melakukan apa sahaja asalkan tujuan mereka tercapai. Penindasan keagamaan yang berlaku di Tanah Arab biasanya ada kaitan dengan penganut agama Yahudi. Ketika berkuasa di Yaman orang-orang Yahudi telah membakar 20,000 penganut agama Masehi yang enggan menerima agama Yahudi. Pembunuhan beramai-ramai manusia yang tidak bersalah itu telah mencemarkan kemurnian agama Yahudi dan pencemaran tersebut diperturunkan kepada generasi Yahudi yang di belakang.
 Agama Masehi pula kurang mendapat tempat di hati orang-orang Arab. Agama yang telah diresapi oleh fahaman mistik yang pelik-pelik itu tidak menarik minat orang Arab yang umumnya bersifat kebendaan. Walaupun ada sebilangan kecil orang Arab yang memeluk agama Masehi namun, agama tersebut tidak berjaya disebarkan dengan meluas.
 Agama yang paling popular kepada orang-orang Arab adalah agama menyembah berhala. Mereka yang masih percaya kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi tidak terlepas daripada perbuatan syirik iaitu mengadakan berhala-berhala sebagai perantaraan di antara mereka dengan Tuhan. Beberapa buah berhala besar dibina di beberapa tempat. Di samping mempertuhankan berhala-berhala besar, suku dan keluarga Arab mempunyai berhala-berhala kecil yang juga dipertuhankan.
Selain daripada penyembah berhala ada juga suku-suku Arab yang menyembah bulan dan bintang, seperti suku-suku Kinanah, Lakham, Jurhum, Asad dan Tayyi. Kebanyakan daripada orang Arab tidak percaya kepada hari akhirat. Mereka beranggapan hidup ini berakhir dengan kematian. Oleh itu segala perkara mesti diselesaikan di dunia ini juga. Ada juga sebahagian daripada mereka yang percaya kematian bukan kesudahan kehidupan, terutamanya bagi orang yang mati dibunuh. Golongan ini percaya mangsa pembunuhan tidak dapat hidup aman pada alam lain sebelum dilakukan pembalasan terhadap pembunuhnya.
Ada juga segelintir puak Arab yang percaya kepada malaikat. Mereka percaya malaikat berhubung dengan orang-orang suci di kalangan mereka. Mereka yang dianggap suci itu dijadikan perantaraan untuk berhubung dengan malaikat dan juga dengan Tuhan. Selain daripada golongan tersebut ada pula puak yang percaya kepada dua tuhan iaitu tuhan kebaikan dan tuhan kejahatan. Tuhan kebaikan menjadikan yang baik-baik sahaja dan tuhan kejahatan menjadikan yang jahat-jahat sahaja.
Puak yang paling mulia di Makkah iaitu puak Quraisy menganut fahaman zindik, iaitu kepercayaan kepada cahaya dan gelap. Fahaman ini menolak kewujudan akhirat dan Tuhan. Fahaman yang demikian pada masa ini dipanggil ateis. Walaupun puak Quraisy ini tidak percaya kepada Tuhan tetapi mereka menyembunyikan fahaman mereka dengan cara berpura-pura mempercayai Tuhan supaya mereka tidak terasing daripada puak-puak Arab yang lain yang percaya kepada kewujudan Tuhan. Fahaman seperti fahaman zindik ini juga dipegang oleh golongan bangsawan di Yasrib, dan mereka kemudiannya membentuk kumpulan munafik yang menentang Rasulullah s.a.w secara sembunyi.
Agama Yahudi tidak dikembangkan kepada orang-orang Arab. Orang Yahudi beranggapan bangsa Arab lebih hina daripada mereka dan tidak layak diterima sebagai penganut agama mereka. Agama Yahudi dijadikan agama yang khusus untuk bangsa mereka sahaja. Selain daripada sikap orang Yahudi yang demikian, permusuhan dengan kerajaan Masehi Roman Timur juga menyebabkan pergerakan kaum Yahudi terhalang. Kerajaan Roman Timur berjaya mengalahkan kerajaan Yahudi di Yaman dan mereka memperhebatkan gerakan memburu orang Yahudi sebagai membalas dendam terhadap perbuatan Yahudi membakar kaum Masehi di Yaman. Di mana sahaja dijumpai, tentera Roman Timur akan membunuh orang Yahudi. Orang Yahudi terpaksa melarikan diri ke seluruh pelusuk muka bumi. Sebahagian besar daripada mereka membuat tempat tinggal di Khaibar dan Yasrib. Mereka membina benteng yang kukuh di sekeliling perkampungan mereka. Mereka tidak berani keluar jauh daripada benteng pertahanan mereka. Oleh yang demikian mereka terpaksa menggunakan khidmat orang-orang Arab di dalam menguruskan perniagaan dan perladangan mereka. Jadi, tekanan daripada pihak kerajaan Roman Timur dan keegoan mereka sendiri menyebabkan agama Yahudi tidak berkembang di Semenanjung Arab.
Ada sebilangan kecil puak Arab yang masih mengesakan Tuhan. Mereka terdiri daripada pemimpin  Banu Hasyim yang menguasai pengurusan Kaabah. Mereka tetap melakukan ibadat haji, umrah, bertawaf mengelilingi Kaabah dan menyembelihkan binatang korban. Pegangan mereka bersumberkan ajaran Nabi Ibrahim a.s.
Secara umumnya orang Arab percaya kepada Tuhan yang menciptakan alam tetapi mereka beranggapan Tuhan terlalu tinggi dan mereka tidak mampu berhubung secara langsung dengan Tuhan. Mereka percaya ada benda-benda alam yang dikasihi oleh Tuhan. Mereka berpendapat perhubungan dengan Tuhan perlu dibuat melalui benda-benda yang Tuhan kasihi. Bagi memudahkan upacara perhubungan dan penyembahan mereka membina patung-patung yang menyerupai sesuatu yang dianggap sebagai dikasihi oleh Tuhan. Mereka mengadakan penyembahan dan persembahan kepada patung-patung tersebut sebagai cara untuk menyampaikan hajat kepada Tuhan Yang Maha Tinggi.
Umat manusia di seluruh Semenanjung Arab dan juga di seluruh pelusuk dunia dibungkus oleh kegelapan akidah dan dicengkam oleh keruntuhan moral. Ajaran nabi-nabi yang pernah diutuskan oleh Tuhan telah dipinda oleh orang-orang yang gila kuasa sehingga ketulenan ajaran tersebut tidak dapat dikenalpasti lagi. Apa juga ajaran agama yang tidak disenangi oleh pihak yang berkuasa akan diubahsuai. Bumi Parsi menyaksikan banyak agama-agama dihancurkan oleh pemerintah. Agama-agama Zoroaster, Manu dan Mazdak menemui kehancuran di Parsi.
Agama Masehi pula diputarbelitkan oleh orang-orang Masehi yang tunduk kepada pemerintahan kerajaan Roman Timur. Agama Yahudi dirosakkan oleh kaum Yahudi sendiri. Di tempat-tempat lain muncul agama falsafah yang direka oleh akal dan khayalan manusia sendiri. Kemusnahan akidah berlaku di merata tempat dan ia diikuti oleh kehancuran nilai-nilai akhlak yang murni. Banyak perkara yang diterima pakai sebagai adat dan kebudayaan telah merosakkan nilai-nilai murni kemanusiaan. Di dalam kebudayaan orang Arab Jahiliah dan juga bangsa-bangsa lain, arak merupakan minuman kegemaran orang ramai. Darah umat manusia yang bercampur dengan najis arak menjadi medan yang luas bagi syaitan melakukan kerosakan ke atas Banu Adam. Puisi dan syair yang memuji dan memuja arak sering diperdendangkan. Arak menjadi pintu kepada berbagai-bagai lagi perlakuan akhlak yang hina. Judi dan zina berleluasa di dalam masyarakat. Di dalam tradisi mereka juga kaum lelaki boleh berkahwin seberapa ramai yang mereka mahu asalkan mereka mampu. Kaum lelaki juga berhak menceraikan isteri mereka sesuka hati mereka. Kaum wanita menerima nasib yang lebih malang apabila mereka yang kematian  suami dikira sebagai sebahagian daripada harta pusaka suami yang berhak dituntut oleh waris si suami. Tradisi yang demikian menyebabkan sistem kekeluargaan menjadi kucar kacir. Dan, yang paling buruk berlaku di dalam tradisi Arab Jahiliah adalah adat kejam menanam anak perempuan yang baharu lahir.
Kerosakan akidah dan akhlak yang menyerang penduduk di Tanah Arab tidak mampu dibendung oleh orang Masehi dan orang Yahudi. Orang Yahudi lebih berminat mengembangkan perniagaan mereka yang berasaskan riba. Perpecahan yang berlaku di kalangan masyarakat Arab memudahkan kaum Yahudi mengembangkan ekonomi mereka tanpa  persaingan besar daripada puak Arab.
Jika kaum Yahudi sibuk mengumpulkan harta kaum Masehi pula tidak mempunyai kepimpinan yang berkaliber untuk mengadakan pembaikan ke atas umat manusia. Ajaran mistik yang kompleks menyebabkan agama tersebut menjadi satu agama yang sukar difahami oleh orang ramai. Oleh kerana itu banyak daripada urusan agama dilakukan oleh pihak gereja sahaja. Orang ramai yang telah menyerahkan urusan agama mereka kepada pihak gereja sudah dianggap mendapat keselamatan.
Orang Arab secara umumnya mempunyai fikiran yang terbuka dalam banyak perkara tetapi mereka sangat fanatik dalam soal kepercayaan dan adat resam. Prinsip mereka dalam perkara tersebut adalah berpegang teguh dengan apa juga yang mereka pusakai daripada nenek moyang mereka. Pusaka nenek moyang yang menyentuh soal kepercayaan dan adat resam tidak boleh diganggu-gugat oleh sesiapapun.
 
NABI MUHAMMAD S.A.W DAN KAUM MUSLIMIN BERTANGGUNGJAWAB MENYELAMATKAN UMAT MANUSIA DAN DUNIA SELURUHNYA:
 Di tengah-tengah kerosakan akidah dan akhlak yang melanda umat manusia di Semenanjung Tanah Arab dan di seluruh dunia itulah Allah s.w.t mengutuskan Rasul-Nya, Nabi Muhammad s.a.w. Pada masa Nabi Muhammad s.a.w dilahirkan, di dalam dunia ini ada tidak lebih daripada tiga puluh orang yang mengenal Allah s.w.t sebagaimana yang patut dikenali. Kenyataan ini diterima oleh Salman al-Farisi daripada pendeta terakhir yang beliau temui di Ammuria, dalam perjalanannya mencari kebenaran, sehinggalah beliau berjumpa dengan Nabi Muhammad s.a.w di Madinah. Pertemuan dengan Nabi Muhammad s.a.w mengakhirkan pencarian Salman. Dia telah menemui kebenaran.
 Nabi Muhammad s.a.w berkewajipan membaiki seluruh dunia. Hanya satu agama yang lengkap dan sesuai dengan fitrah asli sekalian manusia yang mengimbangi soal lahiriah dengan soal batiniah mampu menangani masalah berat yang sedang melanda dunia dan penghuninya. Agama tersebut adalah ISLAM! Baginda s.a.w diutuskan bagi menyampaikan risalat dari Allah s.w.t  dan mentadbir urusan makhluk di dalam dunia ini agar peraturan Allah s.w.t dipatuhi oleh sekalian manusia. Kaum Muslimin yang menjadi umat baginda s.a.w juga memikul amanah tersebut, bertanggungjawab menyambung perjuangan baginda s.a.w. Tugas tersebut terletak di atas bahu umat Nabi Muhammad s.a.w hinggalah kepada hari kiamat. Jalan yang telah dipelopori oleh Nabi Muhammad s.a.w dan diikuti oleh sahabat-sahabat baginda s.a.w adalah sebaik-baik dan sebenar-benar jalan. Jalan yang paling baik dan paling benar ini juga dilalui oleh para pengikut baginda s.a.w yang datang kemudian.
 Dasar agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w adalah mengabdikan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mencari kesejahteraan hidup di akhirat tanpa melupakan tanggungjawab terhadap kehidupan dunia dan makhluk Tuhan sekaliannya. Tugas utama mereka adalah menyucikan akidah mereka sendiri, kaum keluarga dan umat manusia sekaliannya. Tugas susulan yang tidak kurang penting adalah memurnikan akhlak diri sendiri, kaum keluarga dan umat manusia sekaliannya. Akidah dan akhlak merupakan dua agenda paling penting di dalam tarekat Nabi Muhammad s.a.w yang juga diikuti oleh para sahabat baginda s.a.w.

Minggu, 10 April 2011

Him Sumbar
SURAT KEPUTUSAN

No : 01/SK/BP/HIM-SUMBAR/III-2011



Tentang




PENGESAHAN PENGURUS BESAR

HIMPUNAN ISLAM MENTAWAI SUMATERA BARAT

(HIM-SUMBAR)



Menimbang :

1. Bahwa dalam melanjutkan kepengurusan organisasi maka perlu menetapkan dan mengukuhkan Pengurus Besar Himpunan Islam Mentawai Sumatera Barat.

2. Bahwa nama yang terlampir memiliki solidaritas dan loyalitas yang tinggi untuk mengemban tugas dan amanah dalam suatu lembaga.

3. Bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Surat Keputusan Badan Pendiri (BP) HIM-SUMBAR.

Mengingat :

1. Anggaran Dasar (AD) HIM-SUMBAR pasal 12 point A dan B.

2. Anggaran Rumah Tangga (ART) HIM-SUMBAR pasal 23 ayat 1, 5 dan 13.

Memperhatikan :

1. Hasil keputusan rapat pembentukan pengurus HIM-SUMBAR pada tanggal 26 Maret 2011.

2. Berita acara pembentukan pengurus HIM-SUMBAR periode 2011-2013 tertanggal 26 Maret 2011.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : Mengesahkan dan mengukuhkan tugas PB HIM-SUMBAR masa jabatan 2011-2013

Kedua : Menyerahkan segala administrasi dan seluruh asetnya serta hal-hal yang menjadi urusan organisasi kepada pelaksana tugas Pengurus Besar HIM-SUMBAR

Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan di kemudian hari.



Ditetapkan : Di Padang

Pada tangga : 27 Maret 2011

BADAN PENDIRI HIMPUNAN ISLAM MENTAWAI SUMATERA BARAT

(BPHIM-SUMBAR)



1. Cornelius Sabailatty, SH 1. ………………….



2. Kristinus Basir, S. Pd 2. …….……….....



3. Muslim, S. Ag 3. …………………..



4. Herman Boy, SH 4. ……………….



5. Joni Kusma (Hadied), S. SosI 5. …………………...







LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN BADAN PENDIRI

SUSUNAN PENGURUS BESAR (PB) HIM-SUMBAR

PERIODE 2011-2013





1. KETUA UMUM : NASRULLAH SIRITOITET

2. SEKRETARIS JENDERAL : RUSDI JAMAL SABAILATTY

3. BENDAHARA UMUM : AFRI RATNA SABABALAT



Ditetapkan : Di Padang

Pada tanggal : 27 Maret 2011

BADAN PENDIRI HIMPUNAN ISLAM MENTAWAI SUMATERA BARAT

(BPHIM-SUMBAR)





1. Cornelius Sabailatty, SH 1. ………………….



2. Kristinus Basir, S. Pd 2. …………........



3. Muslim, S. Ag 3. …………………..



4. Herman Boy, SH 4. …………...….



5. Joni Kusma (Hadied), S. SosI 5. …………………...

Minggu, 03 April 2011

mari kita songsong hari yang cerah

mari teman2 smua kita tunjukkan bahwa kita bisa menjadi yang terbaik buat diri kita sendiri maupun untuk negara,bangsa dan kampung halaman kita... semangat saudara-saudara ku...